Senin, 19 Agustus 2013

Pesan Untuk Bintangku



memang tak pernah ada titik kesempatan yang pas, apa tak perlu mencoba saja, berjuta-juta kali ku utarakan, bintang tak akan mengerti maksud perkataanku
lelah terkadang lelah hingga aku enggan bertemu dengan bintang lagi, aku sembunyi dari dia, bertingkah seperti anak kecil, mengajak bermain petak umpet dari dia. Hingga akhirnya bintang menyerah untuk mencariku dan aku merasa iba, karena aku tak sanggup melihat bintang berlama-lama sengsara mencariku.
Aku tersenyum kembali untuk bintang, mungkin itu pengnyebabnya, ya aku yakin itu, aku terlalu sering memberikan senyuman dan menghibur bintang ketika aku selesai berpetak umpet.
Aku seharusnya seperti yang lain, tak memberikan bintang senyuman hingga dia menari dikeramaian untuk mendapatkan senyumku untuk mendapatkan maafku.
Tapi bukan hal-hal yang seperti itu yang ku mau dari bintang, aku gak pernah menginginkan bintang mempermalukan dirinya, karena aku pun akan malu jika bintang merasa malu.
Tapi sampai saat ini aku tak tahu bagaimana membuat dia mengerti akan keinginanku yang kecil ini, ya aku sama tak tahunya denganku, dia juga tak tahu kalau aku sedang menangis karenanya,
Aku tak pernah menyuruhmu membawakan bulan kepadaku untuk menemaniku, karena aku tahu engkau akan sakit hati jika demikian, aku juga tak pernah meminta kamu untuk menyediakan langit, jagat raya dan tata surya untuk kau tinggalkan karena aku tahu itu permintaan konyol yang hanya membebanimu,
Aku hanya kau menemaniku, itu saja.

0 komentar:

Posting Komentar